DALAM PERMAINAN
Sang pemikat sembunyi
di balik terali kemunafikan
Kepiluan dan
keringkihan berbaur
Menjadi asa yang
tergadai
Dalam kemenungan ku
tengadah
Mungkinkah pagi di
negri ini masih ramah menyapa para hulubalang
Obat penidur cah
kangkung
Dihidangkan mulut
manis nan menawan
Tak pernah tahu ada
janji terbiaskan
Karena sepotong permen
Pelipur anak kecil
minta digendong
Adakah sang pioner
yang bijak
Membawa ke dalam
keindahan negri yang damai ???
Auman harimau pertanda
marah
Sebab muak meliat
jatah makannya
Dibawa si pencuri yang
tidak malu
Menendang bukan
kepalang
Menyeruak dalam
keramaian pasar pengobral diskon
Gaungan itu kembali
membahana
Membelah patamorgana
yang kian larut
Dalam serangkaian
seremonial tradisi
Membalut diri
eklusifisme singgasana
Samar-samar terdengar
rintihan musafir
Berkelana mencari
sekedar pengganjal perut
Aduhai … ke manakah
gerangan nasib bertabur ???
Dan deret senyum
spanduk pun mengundang harap
Barangkali masih ada
episode bermain bagai peneduh
Di padang tandus yang
gersang
Mengais sejumput
kerikil kemelut kehidupan
Yang tak lepas dari
pergumulan isi perut berbaur cita dan asa saling bertaut
Maka usai sudah
permainan petak umpet anak kecil
( by nimasgaluh, 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar