MENGAPA FATAMORGANA ?
Bukan menari di atas altar kerinduan
Hanya separuh yang terbang melintas
luasnya laut
Tanpa kemudi kapal terus menjauh
Hilang terhalang gelombang biru
Indahnya pagi dalam balutan nada-nada
puitis
Merangkai logika ke alam bawah sadar
Waktupun berlalu tanpa dipinta
Sesosok bayangan berkelebat cepat
Meninggalkan syair imajinatif
Tidak harus diterkam kuku-kuku tajam
sang raja hutan
Tapi dentuman tetap menghujam dan
Memenjarakan dalam sangkar fatamorgana
Melukai batu pualam dari sebuah
perjalanan
Dan
dalam rentangan langkah .
Ada
lorong terselip yang menggoda
Menggelitik
genit dibuai angin semilir
Kupasang
telinga dari desirannya
Barangkali
terbawa tentang alunan dawai
Yang
tergadaikan pada hamburan symponi merajuk
Semua terekam
dalam kelindan khayal
Menyalakan
kependaman dari sebuah rintihan
Mengurai
mahligai peristiwa demi peristiwa
Termakan
fatamorgana perlahan hilang di balik awan
Jauh dalam jangkauan …
Menerobos derasnya hujan
Mengayun langkah mata ingatan
Sebentuk titik menjadi pelangi tabur warna
Dapatkah mengelantangkan secarik kain
Yang tergantung di ujung titian rindu ?
Mata terpejam
Sejenak dalam rasa
Terpentang deretan merajuk gelora
Membanting kedunguan atas
nama cinta
(by nimasgaluh, Desember
2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar