Kamis, 20 Desember 2012


 

MENGAPA FATAMORGANA ?

 

Bukan menari di atas altar kerinduan
Hanya separuh yang terbang melintas luasnya laut
Tanpa kemudi kapal terus menjauh
Hilang terhalang gelombang biru
Indahnya pagi dalam balutan nada-nada puitis
Merangkai logika ke  alam bawah sadar
Waktupun berlalu tanpa dipinta
Sesosok bayangan berkelebat cepat
Meninggalkan syair imajinatif
Tidak harus diterkam kuku-kuku tajam sang raja hutan
Tapi dentuman tetap menghujam dan
Memenjarakan dalam sangkar fatamorgana
Melukai batu pualam dari sebuah perjalanan
 



Dan dalam rentangan langkah .
Ada lorong terselip yang menggoda
Menggelitik genit dibuai angin semilir
Kupasang telinga dari desirannya
Barangkali terbawa tentang alunan dawai
Yang tergadaikan pada hamburan symponi merajuk
Semua terekam dalam kelindan khayal
Menyalakan kependaman dari sebuah rintihan
Mengurai mahligai peristiwa demi peristiwa
Termakan fatamorgana perlahan hilang di balik awan    
  
     

Jauh dalam jangkauan …

Menerobos derasnya hujan

Mengayun langkah mata ingatan

Sebentuk titik menjadi pelangi tabur warna

Dapatkah mengelantangkan secarik kain

Yang tergantung di ujung titian rindu ?

 

Mata terpejam

Sejenak dalam rasa

Terpentang deretan merajuk gelora
Membanting kedunguan atas nama cinta

             
                  (by nimasgaluh, Desember 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar