Pada suatu pagi
Berbalut embun pagi kumenungkan rona logika
hari kemarin
Membaur rasa tersedak
Dengan ringkihnya memutar haluan
Di balik rimbunnya dedaunan
Yang siap mengolah peristiwa photosintesis
Mulai kubuka halaman demi halaman catatan
harian
Dan sejenak saja menerawangkan satu dari sekian
Peristiwa yang tercover
Tidaklah cukup untuk mengurai kesejatian
Tanpa ketajaman mata hati
Berbanding lurus antara khayal dan mimpi
Menyajikan persembahan teatrikal
Di bawah taburan kemerlip cahaya illusi
Membius para ambisi kenakalan
Di sudut temaramnya penerang
Tertatih karena sang penjelajah
Telah menyematkan keangkuhannya
Yang tertinggal hanya bayang menapak dalam
kesinisan
(by nimasgaluh 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar