Selasa, 26 Juni 2012


TERPERANGAH  DALAM  TOPENG  TAK  BERTUAN
            (by nimasgaluh )

Memerah terjebak kebodohan yang membisu
Terentang asa dari logika runut
Menukik bak merpati hilang sayap
Sepotong rasa teronggok berkeluh dalam kejahilan
Meronta di relung keterpanaan
Dewi malam pun menyeringai …

Sengatan itu seolah mengejek hilang di kegelapan
Mengibas warna pelangi mengurai takjub
Maka hamparan bintang pun sudah tak nampak
Tinggallah kelam dalam ringkih yang memilu

Termangu mengandai waktu dalam kepanikan yang tergapai
Memilin cita seperti peri kecil yang menari
Mungkin tidur tertelap tanpa mimpi

Ilusi pagi memukau mata berkunang
Menerpa sisi kegenitan yang meradang
Tertawan fatamorgana sadis
Hulubalang menghujamkan sangkurnya ke balik jubah
Sepintas kilau datang menghampiri
Memagut yang terberai
Alam tertawa memantulkan sarkasme
Kutelungkup tangan bersimbah harap …

Lintasan kilat itu memberikan dalam kegamangan yang angkuh
Tersembul menuju arah metamorphosis
Meraih ambigu waktu meretas kesyahduan
Dan terbuang ke pusaran arus

Semakin terpejam semakin tajam mata hati
Mengurai dalam binar-binar gelora halusinasi
Menukik buih-buih laut yang berdendang
Menggelayut dan berbalik ke samudra luas

Menangis dalam kulum rindu menggantung
Melepas sauh di arena kepicikan
yang terbangun dari  seutas pilinan kerapuhan sebuah ambisi

           Tak pernah meminta dalam bayang pun
Ketika senyum maut datang mempidana
Memutar rangkaian ke dalam putaran masa
Dan lorong masa menghadirkan cerita bernada sumbang
Mengaduk benak lewat trendil
Maka pengayuh perahu itu pun telah memainkan satu babak drama elegi pagi

Lalu suara alunan  dawai pun mengusik birunya laut tertimpa sinar mentari
Membenamkan menoreh kenangan manis
Mengayun terpentang seribu angan
Dalam kejapan mata menyesakkan dada


Tidak ada komentar:

Posting Komentar