TERPERANGAH DALAM
TOPENG TAK BERTUAN
(by nimasgaluh )
Memerah terjebak
kebodohan yang membisu
Terentang asa dari
logika runut
Menukik bak merpati
hilang sayap
Sepotong rasa
teronggok berkeluh dalam kejahilan
Meronta di relung
keterpanaan
Dewi malam pun
menyeringai …
Sengatan itu seolah
mengejek hilang di kegelapan
Mengibas warna pelangi
mengurai takjub
Maka hamparan bintang
pun sudah tak nampak
Tinggallah kelam dalam
ringkih yang memilu
Termangu mengandai
waktu dalam kepanikan yang tergapai
Memilin cita seperti
peri kecil yang menari
Mungkin tidur tertelap
tanpa mimpi
Ilusi pagi memukau
mata berkunang
Menerpa sisi kegenitan
yang meradang
Tertawan fatamorgana sadis
Hulubalang
menghujamkan sangkurnya ke balik jubah
Sepintas kilau datang
menghampiri
Memagut yang terberai
Alam tertawa
memantulkan sarkasme
Kutelungkup tangan
bersimbah harap …
Lintasan kilat itu
memberikan dalam kegamangan yang angkuh
Tersembul menuju arah
metamorphosis
Meraih ambigu waktu
meretas kesyahduan
Dan terbuang ke
pusaran arus
Semakin terpejam
semakin tajam mata hati
Mengurai dalam
binar-binar gelora halusinasi
Menukik buih-buih laut
yang berdendang
Menggelayut dan
berbalik ke samudra luas
Menangis dalam kulum
rindu menggantung
Melepas sauh di arena
kepicikan
yang terbangun
dari seutas pilinan kerapuhan sebuah
ambisi
Tak pernah meminta dalam bayang pun
Ketika senyum maut
datang mempidana
Memutar rangkaian ke
dalam putaran masa
Dan lorong masa
menghadirkan cerita bernada sumbang
Mengaduk benak lewat
trendil
Maka pengayuh perahu
itu pun telah memainkan satu babak drama elegi pagi
Lalu suara alunan dawai pun mengusik birunya laut tertimpa sinar
mentari
Membenamkan menoreh
kenangan manis
Mengayun terpentang
seribu angan
Dalam kejapan mata
menyesakkan dada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar