KETIKA KE TITIK NADIR
TENTANG KETIKA
Aku
ingin bercerita pada bulan dan gemintang
Tentang
masa dari suatu masa
Ketika
kau tersenyum pada malam hari
Ketika
kau berpamitan karena menjelang fajar
Ketika
kau dalam canda tawa ria
Tak
ada kemasygulan
Hari-harimu
penuh keindahan
Dalam
bingkai berpelangi
Kutitipkan
agar cahayamu menjadi cahaya sejatiku
(by
nimasgaluh, 2013)
TAK ADA LAGI KATA
Setelah hujan itu reda
mengapa ada kilat lagi
Mata menatap hati
terperangah dalam kabut dan Guntur
Kutelungkupkan telinga
berharap desir angin semilir
Meniup ubun-ubun …
Merahlah logikaku
dalam merahnya darah
Menukar harapan demi
kenyataan
Sang waktu terus
mendesak
Menyesakkan yang
tersisa
Dari asumsi dan alibi
yang digenggam
Terpidana tanpa
pengadilan
Dalam ruang-ruang
kebersamaan
Ada gaya tarik
menggelitik dari sebuah misteri
Maka tak ada lagi
kata-kata dilontarkan
(by nimasgaluh, Maret
2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar